Kode Penyakit | Nama Penyakit |
---|---|
P1 | Virus Kuning (Gemini Virus) |
P2 | Kerupuk |
P3 | Antraknosa |
P4 | Bercak Daun |
P5 | Busuk Daun Fitoftora |
P6 | Layu Fusarium |
P7 | Layu Bakteri Ralstonia |
Kode Penyakit | Penyebab |
---|---|
P1 | Kutu Putih/Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) |
P2 | Chilli Puckery Stunt Virus (CPSV), ditularkan oleh kutu daun (Aphis gossypii) |
P3 | Jamur Colletotrichum capsici dan Gloeosporium sp. |
P4 | Cercospora capsica |
P5 | Phytophthora capsici |
P6 | Fusarium oxysporum |
P7 | Ralstonia solanacearum |
Virus Kuning (Gemini Virus)
- Penggunaan mulsa perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi infestasi serangga pengisap daun.
- Eradikasi tanaman sakit dengan mencabut dan memusnahkan untuk mencegah penularan.
- Menanam varietas yang agak tahan, misalnya cabai keriting jenis Bukittinggi.
- Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang dan sanitasi lingkungan.
- Untuk gejala ringan, aplikasikan PGPR atau pupuk hayati.
- Pemupukan berimbang (150-200 kg Urea, 450-500 kg ZA, 100-150 kg TSP, 100-150 kg KCl, dan 20-30 ton pupuk organik per hektar).
- Pengendalian serangga vektor dengan pestisida.
Kerupuk
- Musnahkan tanaman muda yang terinfeksi dan sulam dengan yang sehat.
- Penggunaan mulsa plastik perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi infestasi kutu daun.
- Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi.
- Pemupukan berimbang (Urea 150-200 kg, ZA 450-500 kg, TSP 100-150 kg, KCl 100-150 kg, dan pupuk organik 20-30 ton per hektar).
- Aplikasi insektisida dengan nozel kipas untuk mengendalikan kutu daun dan mengurangi volume insektisida sebanyak 30%.
Antraknosa
- Pengendalian fisik/mekanik dengan eradikasi selektif dan sanitasi kebun.
- Pengendalian bercocok tanam (pergiliran tanaman, perbaikan drainase, waktu tanam, bibit sehat, varietas tahan).
- Saat semai, tanah dicampur dengan kompos Trichoderma.
- Biji direndam dengan Trichoderma 20 cc/liter air sebelum ditanam.
- Pengendalian kimiawi dengan fungisida yang diizinkan.
Bercak Daun
- Pengendalian fisik/mekanik dengan sanitasi dan eradikasi selektif tanaman terserang.
- Pengendalian bercocok tanam (pergiliran tanaman, perbaikan drainase, waktu tanam, bibit sehat).
- Biji direndam dengan Trichoderma 20 cc/liter air sebelum ditanam.
- Pemupukan organik seperti kompos Trichoderma atau bahan organik lain.
- Pengendalian kimiawi dengan fungisida yang diizinkan.
Busuk Daun Fitoftora
- Penggunaan mulsa plastik perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah, terutama di musim hujan.
- Musnahkan tanaman muda yang terinfeksi dan sulam dengan yang sehat.
- Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi.
- Pemupukan berimbang (Urea 150-200 kg, ZA 450-500 kg, TSP 100-150 kg, KCl 100-150 kg, dan pupuk organik 20-30 ton per hektar).
- Pengendalian dengan fungisida sistemik Metalaksil-M 4% + Mancozeb 64% (Ridomil Gold MZ® 4/64 WP) dan fungisida kontak klorotalonil (Daconil® 500 F).
Layu Fusarium
- Penggunaan mulsa plastik perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi penyakit tanah, terutama di musim hujan.
- Musnahkan tanaman muda yang terinfeksi dan sulam dengan yang sehat.
- Hindari lahan yang terkontaminasi penyakit layu.
- Sterilkan tanah dan gunakan pupuk organik matang serta agens hayati (Trichoderma atau PGPR).
- Bersihkan lahan dari sisa tanaman dan gulma, balik tanah agar terkena sinar matahari.
- Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi.
- Pemupukan berimbang (Urea 150-200 kg, ZA 450-500 kg, TSP 100-150 kg, KCl 100-150 kg, dan pupuk organik 20-30 ton per hektar).
Layu Bakteri Ralstonia
- Musnahkan semaian yang terinfeksi dan buang media tanah terkontaminasi.
- Buka naungan persemaian secara bertahap agar tanaman lebih kuat.
- Gunakan media penyemaian dari sub soil, pupuk kandang matang, dan pasir kali (1:1:1), kemudian dipasteurisasi.
- Sterilkan tanah dan gunakan pupuk organik matang serta agens hayati (Trichoderma atau PGPR).
- Gunakan fungisida/bakterisida selektif dengan dosis terendah.
Kode Gejala | Gejala |
---|---|
G1 | Sekitar tulang daun menebal berwarna hijau tua dan daun berwarna kuning |
G2 | Tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas |
G3 | Daun mengecil dan berwarna kuning terang |
G4 | Tanaman kerdil dan tidak berbuah |
G5 | Daun melengkung ke bawah |
G6 | Daun berwarna hijau pekat mengkilat dan permukaan tidak rata |
G7 | Pertumbuhan terhambat, ruas jarak antara tangkai daun lebih pendek terutama di bagian pucuk, sehingga daun menumpuk dan bergumpal-gumpal berkesan regas seperti kerupuk |
G8 | Daun gugur sehingga yang tinggal ranting dengan daun-daun menggulung diujung pucuk |
G9 | Bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak |
G10 | Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titik hitam yang merupakan kelompok spora |
G11 | Buah keriput dan mengering |
G12 | Warna kulit buah seperti jerami padi |
G13 | Bercak kecil berbentuk bulat dan kering |
G14 | Bercak meluas sampai diameter sekitar 0,5 cm |
G15 | Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua |
G16 | Bercak terdapat pada batang, tangkai daun maupun tangkai buah |
G17 | Leher batang menjadi busuk basah berwarna hijau setelah kering warna menjadi coklat/hitam |
G18 | Batang menjadi kering mengeras dan seluruh daun menjadi layu |
G19 | Pada daun terdapat bercak putih seperti tersiram air panas berbentuk sirkuler atau tidak beraturan |
G20 | Bercak melebar mengering seperti kertas dan akhirnya memutih |
G21 | Tanaman yang terserang menjadi layu, mulai dari daun bagian bawah dan anak tulang daun menguning |
G22 | Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat |
G23 | Tempat luka infeksi tertutup hifa yang berwarna putih seperti kapas |
G24 | Warna daun tetap hijau tetapi tanaman layu |
G25 | Gejala layu tampak pada daun–daun yang terletak di bagian bawah |
G26 | Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan |
G27 | Apabila batang atau akar tersebut dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap |
Aturan (Rule) | Kaidah Produksi (AND) |
---|---|
R1 | IF G1 AND G2 AND G3 AND G4 THEN P1 |
R2 | IF G5 AND G6 AND G7 AND G8 THEN P2 |
R3 | IF G9 AND G10 AND G11 AND G12 THEN P3 |
R4 | IF G13 AND G14 AND G15 AND G16 THEN P4 |
R5 | IF G17 AND G18 AND G19 AND G20 THEN P5 |
R6 | IF G21 AND G22 AND G23 THEN P6 |
R7 | IF G24 AND G25 AND G26AND G27 THEN P7 |